CINTA KE DUA

PART 12 CINTA BERSEMI DI BANDARA Kali ini Bima dalam puncak kesuntukkan, bosan, rasanya ingin berteriak atau banting HP, eh tapi sayanglah he heh. Di waktu Matahari hampir sepenggalah dia memutuskan kali ini jalan aja naik BRT. Menelusuri BRT dengan menenteng kameranya yang baru, dari hasil kerja potret freelance. Dia ikut gabung dengan Entertaiment Wedding […]

Continue Reading

CINTA KE DUA

Part 11 TERLAHIR KEMBALI Sejak kakaknya meninggal Bima hidupnya seperti layangan, tinggal ngikuti suasana hati. Mau rebahan seharian oke; mau nggak mandi seminggu, eh masak seminggu , sehari its okay. Mau kerja lembur seharian kuat juga asal ada kopi dan rokok. Asal mulanya dia nggak ngerokok, hanya pas lagi boring aja dia ngerokok. Namun minggu […]

Continue Reading

CINTA KE DUA

PART 9 KAKAK TERBAIK Bima Permana Jati memiliki kakak yang menurutnya adalah kakak terbaik di dunia. Kakaknya ini selisih 16 TH karena ketika dia dilahirkan, kakaknya sudah kelas 10. Tragisnya ibunya menghembuskan nafas terakhir begitu dia dilahirkan. Selama kehamilan yang jeda panjang ini diketahui ibunya mengandung bayi bersama kista disebelahnya. Ibunya harus memilih mempertahankan kehamilan […]

Continue Reading

CINTA KE DUA

Part 8. RINDU MENGGIGIT Siang pukul 15.00 wib Kantor Baron telah closingan. Bulan ini pertumbuhan asuransi sangat bagus, adanya pandemi orang semakin sadar akan kesehatan. Kalau dulu orang mesti dibujuk ikut asuransi kesehatan, sekarang orang pada sadar untuk berjaga-jaga. Ada yang satu institusi mendaftarkan semua karyawan, asuransi jiwa. Dengan sendirinya bulan ini target terlampaui. Dengan […]

Continue Reading

CINTA KE DUA

PART 7. PERNIKAHAN YANG HAMPA Ini hampir satu tahun pernikahannya dengan Emma, mantan sekretarisnya. Baron sepertinya menyesal, tapi terlambat. Keputusan dia menikah lagi tanpa pikir panjang, hanya menurutkan nafsu belaka. Baron menghembuskan rokok yang entah ke berapa. Dia sudah menghabiskan empat pak sehari ini. Dicoleknya puntung rokok lalu dibuang sembarangan. Bersama Mia dia telah berhenti […]

Continue Reading