SINAU BUDAYA BARENG KYAI KANJENG

Event Spesial
Masuk pameran
Sam Poo Kong

Pada hari ini 18 April 2019, akan diselenggarakan Sinau Budaya bareng Cak Nun di Sam Poo Kong Kota Semarang. Undangannya sih mulai pukul lima sore. Ternyata pukul lima sore belum dimulai, rombongan Kyai Kanjeng pun belum datang. Jadilah kami foto-foto dulu eksis di Sam Poo Kong. Kuil ini dulunya pernah disinggahi Cheng Ho tokoh muslim Cina yang menjelajah ke nusantara dengan membawa pesan perdamaian.

Kuil bernuansa merah
Cheng Ho

Kuil Cheng Ho bernuansa merah dan kuning. Hari ini juga akan dipentaskan Barong Sai dari Yayasan Sam Poo Kong. Oh ya kegiatan ini adalah kerja sama Polda dengan Yayasan Sam Po Kong. Tak berapa lama kemudian datanglah anak-anak yatim piatu yang memang diundang oleh yayasan untuk menghadiri acara ini. Panti Asuhan At -Taqwa dari Meteseh datang berombongan laki-laki dan perempuan. Kemudian azdan Maghrib berkumandang, Bu Nikmat ikut ke rumah Kak Anis untuk menunaikan sholat Maghrib dan Isya sekalian. Sholat Isya’ ditunaikan waktu Isya’ ya bukan dijama’ he he. Karena Kak Anis ada acara remaja masjid, Bu Nikmat diantar Kak Anis kembali ke Sam Poo Kong untuk mengikuti acara Cak Nun.

Acara sinau budaya
Acara dimulai
Kelihatan megah

Jam tujuh malam acara dimulai. Tampak gedung kuil-kuil kelihatan megah di malam hari. Semburat lampu merah dan putih menghiasi malam raya ini. Cak Nun mengajarkan persatuan dan kesatuan melalui budaya. “Syalom” dalam bahasa Kristen sama artinya “Selamet” dalam bahasa Jawa, sama pula artinya dalam bahasa Arab “Salam”.

“Wong kristen kuwi musuh opo dulur?” Tanya Cak Nun sama anak yatim kecil.

“Dulur”  Jawab anak tersebut.

“Lha kuwi cah cilik ae nganggap dulur lho yo. ” Terus dilanjutkan Cak Nun,” Musuhmu sopo?”

“Mboten wonten.” Jawab anak itu.

“Musuhmu kuwi setan utowo wong sing koyo setan.”

Kemudian dilanjutkan lagi peragaan tari, dengan bertanya,:Tari kuwi haram opo halal?”

Beliau nanya sama Ustad anak anak tersebut,”Di jawab tergantung penggunaannya.”

Jawab Cak Nun lagi,” Obah -obah nak olah raga kuwi yo tari. Nak nari nggo tujuan seneng refresing yo entuk, sing ora entuk kuwi tari nggo tujuan merangsang birahi.”

Terang benderang
Ceng Ho

Cak Nun memulai dengan tembang sholawat “Duh Gusti mugi paring ing margi kaleresan”, “Sholawat Nariyah”, dan “Alfa Salam”. Acara berlangsung sampai tengah malam, dengan ditutup lagu Kemesraan. Pamungkas acara peserta menyempatkan diri bersalaman dengan Cak Nun. Tampak para peserta lebih segar dan tenang sebagai efek mengaji. Salam maiyah.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *