Bersepeda adalah penting sebagaimana sunah rosul untuk mengajari anak naik kuda. Kalau dikonversi ke masa kini, naik kuda artinya ya berkendara. Alat transportasi pertama yang perlu dikenal adalah sepeda.
Pertama mulailah dengan sepeda roda tiga terlebih dahulu. Tidak usah menunggu anak usia jalan bunda. Begitu ananda duduk tegak (6 bulan), kita bisa dudukkan si kecil di sepeda roda tiga yang ada tiyang pendorongnya. Sekarang ini ada banyak model sepeda roda tiga yang aman untuk batita. Kita bisa mengajak anak berkeliling komplek sambil didulang makan bunda. Biasanya anak akan menikmati acara jalan jalan ini, untung bagi kita makanan semangkok habis.
Sumber : Dokumen pribadi
Begitu kakinya sudah kuat, dan mampu mengayuh sepeda, pegangan itu mulai dilepas. Anak akan mencoba mengayuh sepeda meskipun awalnya, bukan rodanya yang berputar melainkan kakinya yang berputar he he. Tak apa bunda, suruh kaki anak di pedal kemudian bantu dorong dan lepas. Demikian seterusnya.

Sumber : Dokumen pribadi
Masuk usia 2/3 tahun perkenalkan anak dengan sepeda mini roda dua (16), yang ada roda bantu kecil. Dorong anak untuk mencoba naik, katakan,”Ayo Nak naik sepeda. Jangan takut Nak tidak bakal jatuh, ada roda bantu tuh.”
Seiring dengan seringnya anak naik sepeda anak sudah lincah dan berani. Mulailah dengan melepas satu roda bantu, yakinkan anak untuk mencoba. Mula mula sepeda akan oleng kanan, tak apa bunda, meskipun oleng beri motivasi anak untuk mencoba.
Sumber : Dokumen pribadi
Langkah terakhir begitu anak sudah mahir dengan satu roda bantu, beri kekuatan anak dengan melepas roda bantu dua duanya. Pertama anak yang penakut akan agak susah bunda. Awali ananda bersepeda dengan dipegangi orang dewasa di belakang. Kita dorong dengan jarak tempuh yang cukup, lalu lepas. Biasanya anak akan jatuh bangun, lecet biasa. Asalkan bunda bijaksana merawat lukanya, ananda tidak akan kapok.

Sumber : Dokumen pribadi
Ada tips jitu untuk bersepeda roda dua tanpa didorong. Ini adalah akal akalan si sulung. Biasanya sulung kesusahan ambil start untuk ngontel pertama, sepeda akan oleng dan jatuh. Kalau sudah diatas ndak masalah bunda, karena dengan sendirinya kaki si kecil akan mengayuh. Caranya, sebelumnya sulung ambil start di sebelah dudukan trotoar atau buk (bhs jawa). Itu lho dudukan yang dibuat dari semen, atau apalah yang bisa untuk panjatan. Sulung berdiri diatas buk dengan posisi sepeda siap, langsung kakinya meloncat ke pedal, duduk lalu kayuh. Kayuh kayuh kayuh lagi dan seterusnya. Begitu bunda, sulungpun berani naik sepeda sendiri. Pergi sekolah ke TK pun sulung berani bawa sepeda sendiri, karena sekolahnya dekat komplek.

Sumber : Dokumen pribadi