⁠⁠⁠Driving Story 3

Cerpen

Esok hari instruktur bilang begini,” Bu besok dicoba ya. Biar tahu sampe gimana.”

Pagi pertama kali aku bawa mobil ke kampus. Sebelum menyetir aku baca Alfatihah dulu tujuh kali, mohon keselamatan. Jalan lurus oke, sampai di pertigaan Sirojudin, mobil padat. Ada mobil dari sisi kanan, aku mau belok kiri, kurem nunggu. Ndak tahunya jalan nanjak, belakangku CRV, mau jalan kugas mblorot, mak Des. Pantat mobil nubruk belakang. Aku gemetaran, gembrobyos. Kugas lagi, mblorot lagi Des, tubruk ke dua kali.

Aku jalan ke depan, CRV belakang mbalap ngedin ngedin minta aku stop. Aku berhenti di pinggir, bapak itu turun.
“Buk sini buk. Lihat itu mobil saya.”

“Ya Pak Maaf saya baru belajar. Saya pertama bawa mobil. Minta nomernya pak.”
Bapak itu memberiku nomer, dia juga minta nomerku juga.

Aku lanjut ke kampus parkir di pusat halaman upacara. Pulangnya ndak tahunya depan banyak mobil. Aku athreet, tapi kok mandek (belakangan baru tahu kalo digas). Kukira cukup, mau kubelok kanan
Del tabrak mobil Mirage. Aku gemetaran, nervous.

Usut usut sekembalinya latihan baru tahu, selama ini hand rem dibawah kendali instruktur, tidak tahu kalo dikendalikan. Yach, biaya ganti rugi satu juta beri pelajaran setimpal, Menyetir tidak boleh sembrono. Ternyata ongkos repairnya,mahaaal.

2 thoughts on “⁠⁠⁠Driving Story 3

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *