Ini ceritaku ketika aku harus bertahan memenuhi kebutuhan sampai akhir September. Baru tanggal 15 September, uangku tinggal dua ratus. Masih 15 hari lagi untuk masuk awal bulan. Uang dua ratus itu dihemat-hemat, Eh anak minta ada iuran 100 di kampus. Besoknya gas habis, ambil di warung gas merah 100. Hari ini bawa uang recehan, sambil berdoa semoga moga aja ada yang mau saya tawari telur kampung.
Saya ngeshare telur kampung, eh ada yang pesan. Dari selisih harga beli 3000 dijual 3500. Awalnya pasarnya bagus, ngambil dari tetangga. By the way telur itu ada 6 butir yang mateng alias rusak. Temen-temen pada komplain. Esoknya aku bilang ke Tetangga , “ambil telur yang bagus.”
Hari kedua bawa telur, eh masih ada yang komplain 3 telur rusak. Akhirnya aku ngga mau ambil telur di tetangga lagi, aku ambil di warung sayur. Aku bilang mau saya jual lagi, diberilah aku harga khusus. Lumayan ada pembeli yang rutin setiap minggu.
Di kampus ketemu dengan Pak Kajur, beliau langganan Lele 1 kg setiap Selasa. Diberinya aku uang 100, katanya boleh dibawa dulu (harga Lele 35). Lumayan buat beli bensin mobil 100, karena tadi berangkat pandom bensin di bawah. Pulang dengan lega, menjelang Maghrib. Sambil menyetir melow, dan berdoa ,” Ya Allah tolong saya. Besok ada uang ya Allah.” Terang terangan gue minta uang sama Allah.
Berangkat lagi dengan membawa uang 5 ribu, ngajar sampai malam. Untuk makan malam beli donat. Tawari ayan opor ke teman yang biasa beli ayam opor. Alhamdulillah jadi pesan. Aku bilang ke vendor (Mbak Lis) uange minta tolong tak pakai dulu, karena dua bulan ini libur, ngga ada honor mengajar.
Jadi bulan ini aku deg degan dan berdoa, nawari dagangan, alhamdulillah uangnnya bisa dipakai dulu buat bertahan. Yang penting dipercaya orang. Aku ingat pesan Ustad Yahya Al Mutamakin, cobalah jamaah subuh dan sedekah subuh.
Sejak itu aku punya habit baru, subuh mandi terus ke masjid, ngantongi uang buat sedekah subuh. Bila uang tak ada ya 2 ribuan, 3 ribuan, ada uang 5 ribuan. Kecil tapi rutin insyaallah. Hari pertama sedekah subuh, jualan masih sepi he he. Sedih sih, tapi emang disuruh istiqomah, kalau perlu nggak usah mikir uang.
Nah begitu ting klunting uang serdos cair, langsung saya transfer uang kulakan Ayam dan Lele , 1 jutaan. Alhamdulillah lega rasanya bisa membayar.