Super Mom 7 “KEGUGURAN 2”

Pengasuhan

Oleh: Nikmatuniayah

Pulang dari rumah sakit aku mampir ke bidan Erlinda di Ngesrep. Kehamilanku diperiksa masih ada denyut nadinya. Kubilang bu bidan kalau barusan ada flek di celana dalamku. Berikutnya bu Erlinda memberiku obat anti pendarahan.

Sampai di rumah aku sendirian, embah putri sudah tua karena itu anak anak kuungsikan di rumah pakdenya Ungaran. Bibik juga sudah tidak kerja mocok lagi, karna adik sudah masuk TK. Di rumah aku harap harap cemas, semoga kehamilanku dapat diselamatkan. Paginya ada temanku, bu Mut mengantar makanan untuk sarapan pagi. Agaknya kepulanganku dengan kehamilanku yang rentan telah didengarnya.

Anak anak diungsikan di Ungaran waktu itu (2008)

Bu Mut juga menyarankan agar aku memeriksa kandunganku ke dokter Sujiat, dokter ahli kandungan di Ungaran. Aku telpon Mas Abu di Ungaran, menceritakan kehamilanku, dan minta diantar ke dokter Sujiat. Kebetulan sekali Mas Abu tahu banget lokasi klinik dr Sujiat.

Dijemputnya aku lalu diantar periksa ke dokter Sujiat. Di sana perutku diperiksa isterinya, dokter melihat layar USG. Dokter mangut mangut, lalu diberikan aku obat tiga hari, anti pendarahan.

“Ibu istirahat dulu ya. Jangan banyak gerak. Nanti kalau obatnya habis ke sini lagi ya.”

Aku pulang ke rumah Mas Abu Ungaran. Anak anakku di sini pula bersama ponakan ponakanku. Di sini aku mencoba tidak memikirkan ayah yang sedang opname di rumah sakit. Di sini aku mikir bayiku, bagaimana menyelamatkan kandunganku.

Esoknya aku periksa lagi ke dr Sujiat. Dipoto lalu kata dokter,”Bu ini kukasih obat lagi ya. Tunggu satu malam, jika masih berdarah besok ibu ke RS Banyumanik ya, temui saya.”

“Ya dok.”

Pulangnya dibonceng mas, aku nangis. Sedih, kalau nanti kehamilan ini tak bisa dipertahankan. Tapi bukannya membujuk, masku malah bilang,” Alaa ndak usah nangis. Kok koyo ora nduwe anak wae. Lha wong anak wes loro kok. Tenang ae pasrahke ning Gusti Allah.”

Malam di rumah Ungaran aku masih bersedih. Mbak iparku dengan maksud membujuk berkata,” Temenku ada yang flek juga. Dipertahankan malah anake dadi cacat.”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *