Driving Story 12

Cerpen

Pagi pukul 05.20 WIB pergi ke klinik mengantar Pak Teguh HD bersama si Black. Sekarang begitu sampai klinik lampu dimatikan biar tidak lupa lagi.

Sekarang tiap Senin-Kamis, karena aku datangnya mesti gasik 06.00 WIB. aku mulai latihan sendiri parkir mundur. Mumpung sepi jadi bisa ngolah rasa athet ngepaske garis miring. Penasaran pengen bisa, karena ini kompetensi yang paling susah. Lumayan diundur-undurke pas juga.

Hari ini waktunya sibuk, panitia kompen. Lagi jaga loket di Ruang Akuntansi, ada sms ndadak dari klinik. BPJS harus sudah diganti baru, hari ini juga, jika lewat bayar HD 800ribu. Waduuh lagi rame-ramenya. Kutunggu sampe mahasiswa absen, terus tugas kudelegasikan mahasiswa yang kerja di Akuntansi.

Lumayan rodo ngebut (dibilang rodo mergo amatiran) meluncur ke klinik, ambil kartu askes di dompet Pak Teguh. Terus balik ke rumah ambil kartu berobat puskesmas. Baru tahu dompet ketinggalan di meja kampus (STNK, SIM), mau balik kampus takut puskesmas ndak kecandak. Bismillah super yakin, ndak ketemu operasi.

Saking buru-buru sok lupa di bangjo masih kopling 3 ngegas, mati. Ngegas lagi mati, ngopo ki, ealahh belum pindah 1.

Selesai urusan rujukan putar balik kampus, lihat parkir penuh, biasanya ambil aman parkir di bawah bendera. Tapi aku pengen tantangan, coba parkir di antara 2 mobil samping parkir utama (tritisan kanan). Masuk di antaranya ternyata tidak gampang (apalagi takut nyundul, rasanya deket). Maju mundur, masih miring tidak lurus trotoar.

Usut-usut datang driver Polines bantu ngomand. Di belakang datang Pak Hafiz satpam ngomando pula.

“Jauh jauuh maju.”

“Mundur kanan terus, puter balik.”

3975

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *