Swimming Story 2 Belajar itu Semangat

Cerpen

Sorenya aku pergi berenang. Guru renang yang ditunjuk adalah Mbak Lintang. Aku mulai ganti baju renang di ruang ganti. Untung suamiku nyaranin beli handuk super lebar, untuk nutupi badanku yang gendut. Awalnya aku malu sekali, berjalan di titian kolam renang dengan baju renang diblebed handuk. Rasanya semua orang seperti melihat. Apalagi bodyku yang besar seperti tong. Begitu mau masuk kolam, handuk kubuka malunya ndak ketulungan. Perut sengaja kukempiskan, biar ndak terkesan gendut. Eaalaah seng ndelok yo sopo, batinku.

Pertama belajar ambil nafas dulu. Caranya kepala tarik nafas pake mulut seperti orang tercekik, lalu kepala ditenggelamkan, buang nafas dengan hidung. Sampai air blukutuk blukutuk. Gerakan ini diulang ulang sampai sepuluh kali.

Berikutnya latihan kaki buka tutup. Kaki ditekuk, dibuka lebar, terus tutup. Posisi kaki lurus dibelakang, angkat kepala tarik nafas pake mulut yang kuat, kepala masuk, nafas dibuang melalui hidung sampai blukutuk blukutuk. Aku meluncurnya, tanganku berpengan lengan Mbake. Kadang kemasukan air, tenggelam, badan ini sulit ngambang. Tenggelam terus.

“Jangan takut bu. Ndak bakal tenggelam bu.” kata Mbak Lintang. Jika seperti mau tenggelam , reflek aku memegang kuat lengan Mbak Lintang. Saking kuatnya Mbak Lintang meringis kesakitan.

“Yang rilek bu. Kalau pegangannya kuat begini, tandanya ibu takut.”

” Gimana caranya rileks Mbak?”

“Yang tahu ya ibu sendiri.”

Saat pertama kaki saja bisa lancar. Tapi ketika ditambah buka tangan, jadi kacau. Saking groginya angkat kepala barengan dengan kaki dibuka. Segarusnya gantian: kaki ditekuk, buka tutup, baru tangan dibuka, angkat kepala tarik nafas.

Instruktur utama Pak Yono menghampiriku. Disuruhnya tanganku pegangan tangga kolam. Tarik nafas di mulut kuat kayak tercekik, lalu kepala ditenggelamkan buang nafas pakai hidung.

“Rasakan bu, rileks. Tenang seperti orang mau tidur. Kaki lurus mepet, lihat rasakan badan enteng kemambang. Iya betul. Aku baru ternyata kalau kaki lurus, rileks badan terangkat naik kemambang. Ooh begitu, badan terasa ringan terangkat sendiri. Tinggal nafasnya atur yang kuat.

Latihan kemambang dengan pegangan tangga

Lalu latihan dilanjutkan dengan berpegangan lengan Mbak Lintang. Kaki tekuk, buka tutup lurus. Tangan lurus, buka lebar, angkat kepala tarik nafas. Kepala masuk lagi, buang nafas, kaki tarik, buka tutup, lurus. Lama lama aku jadi menikmati. Menyenangkan juga belajar berenang. Hidup jadi tambah bersemangat!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *