Peringatan 17 Agustus 2016 kampung Pulesari Jabungan Banyumanik dimeriahkan oleh anak anak Sanggar Sampun Maos. Dengan dress code kaos sport kuning dan hasduk pramuka merah putih, anak anak RB Sampun Maos pentas angklung dengan lagu Ibu Kartini, Gundul Pacul, dan Suwe Ora Jamu. Acara ini juga disuguhkan parade puisi kemerdekaan “Merdeka Belum” karya bunda oleh Safa, Sindi, dan Devia. Bersamaan pembacaan puisi ditaburlah bunga mawar merah putih oleh Fila.
Sebelumnya anak anak ini telah berlatih di rumah bunda Nikmat selama dua minggu. Walau hanya berlatih dua minggu pentas angklung dan puisi cukup sukses.
Kebetulan bu Nikmat ini hobi baca buku dan menulis puisi. Koleksi bukunya beraneka rupa: cerita anak, dongeng, novel, ekonomi, sosial, dan agama. Bu Nikmat sudah lama berkeinginan memiliki rumah baca sebagai pusat literisasi dan inisiasi gerakan baca buku.
Jadilah Rumah Baca Sampun yang berasal dari bahasa jawa, sampun artinya sudah, maos artinya membaca. Nama ini atas usul suaminya Teguh Yuana, yang artinya sudah membaca, diharapkan anak anak tuntas membaca buku. Dengan membaca buku kita bisa keliling dunia. Dengan menyerap banyak buku akan mengasah kemampuan literisasi.
Majulah Rumah Baca Sampun Maos!
