Sudah menjadi kebiasaan RBSM untuk melakukan perjalanan wisata religi di bulan Ramadhan. Tahun sebelumnya di masjid Kapal, tahun 2020 kosong karena baru santernya pandemi. Di tahun 2021 ini karena memasuki new normal atau bahasa kerennya adaptasi kebiasaan baru, diadakan wisata religi lagi di Masjid Agung Semarang dan Kota Lama. Tujuan pertama adalah Masjid Agung Semarang. Masjid ini terletak di alun-alun Kota Semarang dekat dengan keramaian Pasar Johar dan eks Pasar Yaik Semarang. Tempat ini adalah tempat yang sangat legendaris di Kota Semarang, menjadi ikon wisata kota Semarang. Masjid Agung Semarang adalah masjid peninggalan Sunan Pandanaran, yang merupakan murid dari Sunan Kalijaga. Masjid inilah yang menjadi pusat pengumuman wali kota Semarang untuk mengumumkan masuknya bulan puasa. Yah sepekan sebelum puasa diadakan keramaian pasar dadakan namanya, dukderan. Dukderan inilah yang menjadi pertanda awal masuknya bulan puasa. Banyak pedagang-pedagang luar kota yang membuka lapak di sini. Aneka barang dagangan fashion, tas, sepatu, kerajiann, dan mainan anak-anak. Yang paling banyak diburu adalah mainan kapal otok-otok, mainan masakan gerabah, dan gasing, serta warak ngendog.
Di Masjid ini kita buka bersama gaes. Ternyata ada pengajian sebelum buka bersama, temanya serba kebetulan gaes,” Mencari jodoh” hi hi. Di masjid sudah tersedia makanan berbuka dan takjil di setiap jarak 1 meter dudukan. Habis berbuka kita melanjutkan perjalanan ke Kota Lama, asyiknya kita naik becak menuju ke sana xi xi. Beriring iringan empat becak he heh. Ternyata asyik sekali melihat-lihat pemandangan Kota Lama di malam hari bersama becak. Asyik… sampai kita nambah lagi putar-putar Kota Lama dengan pawai becak saking serunya ha hah.
Kota lama ini banyak footage menarik untuk pepotohan. Contoh Taman Srigunting, berada di sebelah Gereja Blenduk. Banyak sudut-sudut foto dengan sepeda kuno yang disewakan. Tepatnya bukan sewa sih, kita cukup nyemplungke uang di kotak he heh. Nah lihat nih aksi anak-anak RBSM dalam bergaya. Meski sudah berjalan-jalan jauh tak kenal lelah, difoto tetap aja good looking he heh. Terutama founder Sampun Maos yang dari dulu fotogenik he heh. Meski tanpa make up habis wudhu tetap aja bersinar he heh (nyombong xi xi). Hallo gaes, katanya wudhu itu terapi alami supaya wajah tetap good looking. Kata sapa? Jareku tho he heh.
Hari sudah malam, puas rasanya jalan-jalan di Kota Lama. Yuk pulang semoga berjumpa lagi dengan Ramadhan tahun 2022 ya gaes. Taraaa