Hari ini Jumat tanggal 22 Feb 2019, ada kunjungan dari pegiat literasi Fajar Pujianto, founder Sekolah Kampung Menulis (SKM) Purwokerto. Jam 15.00 wib dia sudah datang naik Gojek lalu melihat lihat koleksi buku. Berbincang bincang dengan founder Sampun Maos, Nikmah Yuana. Dia juga mewawancarai Bu Nikmah sekalian ngeVlog dengan gaya santai. Mereka berdua asyik bercakap cakap seputar sejarah Sampun Maos, kegiatannnya, dan buku buku karya founder Sampun Maos. Ada dua buku karya founder Sampun Maos yang diperbincangkan. Pertama “Dosen Kentir Belajar Nyetir” dan kedua “Cinta Dibalik Kelambu Hemodialisis”.
Buku “Dosen Kentir Belajar Nyetir” menceritakan perjuangan Bu Nikmah belajar menyetir mobil karena suaminya sejak divonis gagal ginjal tak mampu lagi bawa mobil. Kemampuan motorik menurun, otomatis Bu Nikmah harus menggantikan menyetir dan mengantar jemput suami cuci darah dua kali seminggu. Banyak cerita seru di sini, bagaimana pertama jalan di jalan raya menubruk mobil orang lalu SIM disita. Sedang buku ke dua “Cinta Dibalik Kelambu Hemodialisis” menceritakan perjuangan Bu Nikmah yang mengharu biru selama mendampingi suami menjalani sakit gagal ginjal. Berbagai peristiwa dialami, mulai hilang kesadaran, jatuh dari kamar mandi, hingga sering bolak balik ke rumah sakit. Cerita serunya adalah bagaiamana Bu Nikmah tetap enjoy selama di rumah sakit, merasa tetap nyaman dan menguatkan suami untuk bersemangat sembuh.
Tak lama kemudian anak anak berdatangan ke rumah baca. Mas Fajar pun mengikuti prosesi kegiatan bimbel hari ini, mulai dari baca doa bersama, Menyaksikan anak anak belajar azhan, sholat, dan sisanya baca buku. Menjelang senja teman ceweknya Liana yang asli Semarang, menyusul datang ke rumah baca. Tambah asyik dan gayeng kami berbincang bincang saling tukar informasi.
Menurut Fajar,”Rumah Baca Sampun Maos adalah Unik. Bayangkan saja ownernya (sambil ketawa) kok mau maunya berkubang lumpur ikut kegiatan outbound.” Ha ha ha
“Ya, aku itu kalo ingin anak anak maju harus ikut nyempung. Biar menjiwai gitu,” Jawab Nikmah Yuana tersenyum.
Mas Fajar juga terkesan dengan anak anak rumah baca Sampun Maos. Dia bercakap cakap dengan anak anak dan mengusap usap kepalanya. Menurutnya, anak anak sini pemberani dan bersemangat meskipun hujan tetap berangkat ke rumah baca.
“Yah anak anak sini biasa tampil di panggung, jadi dilatih untuk berani,” kata Bu Nikmah.
Pulangnya Mas Fajar dan Mbak Liana mendapat kenang kenangan Tsirt Sampon Maos yang keren dan buku karya founder Sampun Maos. Sepertinya mereka berdua senang dan puas bertamu di rumah baca. Alhamdulillah.