

Pada hari Sabtu 23 Februari 2019 ada murid baru di rumah baca, namanya Muhammad Arifin, biasa dipanggil Amat. Anaknya kelas 4 SD dan baru datang hari ini. Rumahnya ada di desa Jabungan bawah. Sudah lama Amat pingin mengikuti les di rumah baca, baru hari ini kesampaian. Hari ini pula Amat diterima dengan baik dan diberi Tsirt Sampun Maos kuning dan hitam. “Yang rajin datang ya Mat.” pesan Bu Teguh.


Hari ini adalah pelajaran musik dan rebana. Pertama tama musik dulu mulai. Dengan keyboard yang dipegang oleh Kak Vania, dicoba lagu lagu religi yang nanti akan dibuat album musik Sampun Maos. Mas Robby dan Livia menyanyikan lagu “Jadikan Kami Anak Sholeh” dan dilanjutnya masih Mas Ro bby dan Nadia menyanyikan lagu “Alangkah Indahnya'”.
Setelah latihan musik tibalah saatnya latihan rebana. Kali ini dibentuk tim rebana yunior. Untuk vokalis ditunjuk Rumaisha dan Ailsa. Sedang pemain ketiplak dan terbangnya ditunjuk orang orang baru: Nirvan, Adit, Nafisa, Davin yang notabene masih kelas dua SD. Lagu pertama adalah Habibal Qolby dan Turi Putih. Lucunya anak anak kalau nyebut Turi Putih malah Turi puteh (dibaca e bukan i) hi hi. Bu Teguh dengarnya sampai ketawa kepingkal pingkal.


Sebelumnya anak anak latihan rebana di luar teras, karena ruangannya baru dipakai audisi musik. Anak anak sementara menunggu, di luar main jual jualan buku.
“Buku buku…”
“Buku buku…”
“Piro Lek?”
“Murah murah. Satu lima ribu..”
Yah dengan membolehkan bermain jualan buku, anak anak biar dekat dengan buku. Dekat dengan buku artinya mendekatkan diri pada suka baca buku.
