Kepada Langit yang menjulang;
Aku mengadu bersimpuh, lumpuh
Aku menangisi kebodohanku,
Aku hanya punya pengalaman, yang menuju bersungguh
Nyatanya bola berputar hingga aku lelah;
Kepada langit yang menjulang
Aku tidak pengalaman dengan pilihan
Aku baru tahu prioritas; sakit!
Kepada langit yang menjulang
Katakan aku tidak serakah, tak memaksa mau
by the way jujur : aku sakit dan berasa bodoh!
Karena yang kukira terlanjur kuyakini, Terbang
Langit Langit yang menjulang
Kuatkan aku
Buat aku tegak!
Tersenyum
Kepada langit yang menjulang
dan kau biru “aku tetap terimakasih”
Aku tidak berpura-pura memaafkan;
Karena sebelumnya aku sudah memaafkan, lalu jatuh
Aku marah!
Mengumpat !
Rasanya ingin menggulung langit ; melipat lautan
Aku marah dengan diriku : Biarkan aku marah!
Hingga lepas dan memaafkan
Baiknya, aku terjaga dan suci
Harusnya aku terimakasih kamu pergi
next on