Pada hari Minggu 1 Desember 2019 pagi tepat jam 06.00 wib RBSM telah melakukan perjalanan ke Semarang – Rembang untuk sowan ke ndalem 3 kyai besar. Kami serombongan adalah: Bu Nikmat dan putranya, Saddam, Mas Toni, Mas Iwan,Mas Lukman, dan Nail. Yang bertindak sebagai driver adalah Mas Toni. Mas Toni cukup mahir menyetir, jam 12.00 wib kami sudah sampai di Kragan, tempat ndalem Gus Baha bersemayam. Awalnya kami belum tahu posisinya, kami tanya-tanya dulu ke orang-orang Pasar Kragan. Ternyata kita keblabasen, seharusnya lampu merah sudah belok menuju Narukan Kragan. Seketika kami putar balik langsung menuju kesana. Alhamdulillah kami tak sampai muter-muter, tempatnya kelihatan dari Jalan. Inilah ndalem Kyai, Gus Baha yang sangat terkenal itu.Nama pondoknya adalah pondok Al Qur’an Narukan Kragan. Kami diterima di ruang tamu ndalem dan disuguhi kopi yang sangat khas rasanya. Kopi item Rembang.
Sayangnya Gus Baha tidak berkenan menjadi pembicara di luar, beliau hanya berkenan mengisi acara pengajian saudaranya atau teman romonya. Tak mengapa Bu Nikmat tidak kecewa, sudah disiapkan alternatif tujuan Kyai berikutnya. Alhamdulillah kita sudah sampai di sini. Setelah cukup istirahat kami bertolak balik ke Lasem. Rencananya akan makan siang dulu di alun-alun Lasem.
Rencana sowan ke Ndalem Gus Qoyyum akan dilakukan bakda Ashar, alhasil Mase-mase dijemput Nail, yang waktu itu pulang kampung. Bu Nikmat dan Saddam ke rumah orang tua Lasem, sedang Mase-mase dibawa Nail ke rumahnya untuk istirahat menunggu sampai Ashar tiba.
Tibalah bakda Ashar mulai,kira-kira pukul 16.00 wib. Kami berangkat ke Ndalem Gus Qoyyum yang hanya 5 menit perjalanan dari rumah Bu Nikmat. Gus Qoyyum nyatanya baru perjalanan pulang, jadi kami menunggu dengan sabar. Setelah itu Gus Qoyyum masih mengisi ngaji kitab sekitar 15 menit.
Kami disambut baik oleh Gus Qoyyum, karena beliau teman kecil Bu Nikmat. Gus Qoyyum menyambut dengan ramah dan menanyakan kabar saudara-saudara di Lasem. Akhirnya dicapai sepakat Gus Qoyyum akan mengisi pengajian Maulid Nabi Muhammad SAW , pada hari Jumat, 7 Februari 2020. Selanjutnya kami melanjutkan perjalanan ke Desa Karangturi, menuju kediaman Ndalem Gus Zaim.
Gus Zaim ini adalah dulunya tetangga Bu Nikmat di desa Soditan. Sekarang beliau mendirikan pondok pesantren sendiri, namanya Ponpes Kauman. Pondok ini berada di lingkungan Cina, terkenal dengan akulturasi budayanya. Lihat aja ndalemnya, penuh ornamen kaligrafi Cina dan simbol pecinan. Gus Zaim ini juga hero di TV CNN, keren kan.
Untuk lebih lengkapnya lihat di youtube sampun maos ya guys.
#gusbaha
#guszaim
#gusqoyyum
#kyaine
#sowankyai