MAULID YANG MERINDUI

Puisi

Wulan Maulid adalah bulan penuh rindu;

Kau ajari aku berkelana maulid dari surau ke surau;

Dari nggendong bayi hingga sang putra remaja;

Ada saat potret yang membekas di hati;

Kala itu kau kembali dari maulid malam 12;

Wajah penuh putih bercahaya, menenangkan;

Dengan koko dan peci putih bertengger;

Tampan, malaikat pun kalah;

Rasanya aku telah jatuh cinta ke dua kali;

Seperti selingkuh yang dihalalkan;

Sungguh aku telah jatuh cinta;

 

Kau bawa segenggam melati dari sana;

Kau taburkan padaku dan putra, terlebih untuk si kecil bilangan bulan;

Tampak puas dan terasa “surga”

 

Kulanjutkan ajaranmu berburu maulid;

Namun justru maulid ini membawa ingatan padamu;

Sholawat itu pun bawa pilu;

Rindu

 

Nikmah Yuana

Semarang, 14 November 2018

Melati untuk putra dan bayi kita

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *