JIKA AKU INGAT

Puisi

Jika aku ingat, kau bercerita kelak menimang cucu

Aku pun berharap besar

Jika aku ingat, kau minta diantar berobat tradisional di Yogya

Begitu keras keinginanmu (meski kuabaikan karena pernah salah)

Jika aku ingat, kau minta dibelikan batu bertuah (kuabaikan karena bagiku sugesti)

Jika kau membayangkan menunggu pelaminan anak pertamamu

Kau begitu sangat yakin,

Aku pun berharap besar

Jika kuingat kau bersikeras untuk memetik daun sukun kering yang masih bergantung dipohonnya

Tiap saat kau dengung dengungkan untuk memetik daun kering itu,  yang masih dirantingnya

“Harus masih nempel dipohonnya, ” katamu saat itu

Dan meskipun aku telat memetik, kau tetap semangat memilah dan memotongnya

Aku tak pernah berpikir, daun kering itu pun tak habis

Aku merasa kasihan sangat dalam;

Semangat juangmu tak berbalas (karna aku takut salah )

Kini pun keadaannya sama;

Aku menyesal sangat dalam

Setidaknya aku memberimu rasa senang

Harapanmu terpupuk dengan:

Aku antar kau ke pijat tradisional;

Kubelikan kau kalung bertuah;

Kuseduh daun teh sukun sendiri;

Setidaknya kau kuberi kesempatan ;

Terobati semangat juangmu

Jika aku ingat mengabaikan semua itu ( karna aku takut salah )

Aku merasa kasihan sangat dalam!

“Kenapa kau tak kuberi kesempatan? Atau sekedar untuk memuaskan harapanmu?

Nikmah Yuana, Pulesari 4 Oktober 2018

Di Puskesmas

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *