Hari ini tanggal 21 April 2018 spesial peringatan Hari Kartini. Bahkan Bu Nikmat pakai baju kebaya lho, untuk memeriahkan Hari Kartini. Pertama kita buat musikally “Ibu Kita Kartini” dan ucapan “Selamat Hari Kartini”. Paduan suara dipandu oleh Kak Vania, musik dipegang oleh Safa. Mulai ya…
“Ibu Kita Kartini…
Putri Sejati….
Putri Indonesia
Harum namanya …. dst.
Pada hari itu juga kita mainkan dolanan anak tempo dulu. Permainan Kartini sejak kecil, Cublak cublak suweng. Permainan ini tanpa sengaja. Tiba tiba lampu mati dan hujan semakin menderas di luar. Petir menggelegar dan menyambar nyambar .
Duer Duer !!!
Anak anak taku sekali. Untuk meredam ketakutan ini Bu Nikmat mengajak baca doa Asmaul Husna kenceng kenceng biar tidak takut. Selanjutnya Bu Nikmat ambil tutup spidol, mulailah bermain cublak cublak suweng. Cara mainnya ada anak yang jadi korban, membungkuk sujud. Lalu semua anak menadahkan telapak tangan di punggung anak yang jaga. Sambil menyanyi lagu cublak cublak suweng tutup spidol itu diputar, sampai lagu habis dan dipegang tangan anak yang terakhir. Tugas anak yang jadi penjaga itu harus menebak tutup spidol dipegang oleh siapa. Jika tebakan tepat yang jadi penjaga atau korban ganti.
Biar pun lampu mati tak menyurutkan langkah anak anak untuk latihan. Dibawah temaram sorotan Lampu Emergency latihan dilanjutkan dengan rebana. Anak anak tetap semangat! Mulai drai lagu sholawat Ya Asyqol Mustofa, Ya Lal Wathon dikumandangkan. Seru habis habisan mengalahkan suara petir. Karena lagu Ya Lal Wathon ini menggugah semangat untuk berperang. Berperang melawan fitnah dan Hoaks. Sholawat ini mengajarkan cinta tanah air dan NKRI.
Pada hari ini Bu Nikmat sudah menyiapkan bubur merah untuk merayakan Hari Kartini. Bubur merah putih untuk melambangkan NKRI dan bendera pusaka. Dengan dibantu Kak Vania, Bu Nikmat menyajikan dalam mangkok mangkok beralaskan daun pisang. Jadinya sedap beraroma daun pisang. Lihat lahap kan makannya!