

Hari ini hujan mengguyur sedari siang. Ditunggu tunggu belum terang juga, namun anak anak tetap semangat pergi ke rumah baca dengan berpayung. Beberapa basah di baju dan celananya. Biasa anak anak, meski sudah berpayung tentu masih suka bermain main air hujan. Habis itu masih bermain main dihalaman mencari yuyu atau kepiting rawa. Mereka ketawa ketiwi sambil mengejar yuyu di got comberan. Selang kemudian tibalah guru Sampun Maos, Mas Jay dan Mas Reza.
Sebelum itu kita biasa berdoa dulu teman. Doa adalah pembuka rahmad di pintu langit, wajib dibaca dan dibiasakan. Selanjutnya untuk pemanasan otak, Bu Nikmat mengajak bermain musik angklung. Angklung ini dimainkan bersama sama, melatih kecerdasan otak kanan dan kerja sama. Lagu yang dibawakan adalah Jembatan Merah ciptaan Gesang. Lagu heroik yang menghormati pahlawan pahlawan nasional di Kota Surabaya.


Selanjutnya anak anak mulai belajar pelajaran sekolah. Hari Rabu memang khusus untuk belajar pelajaran sekolah. Biasanya belajar matematika dan IPA, kadang pula membahas PR sekolah. Kali ini Nadia membawa buku Sejarah, dia lagi konsen belajar jaman Pra Sejarah.
“Bu manusia ini keturunan Nabi Adam?” Tanya Nadia sambil nunjuk gambar manusia kera.
“Duluan mana bu sama Nabi Adam?” Tanya Sindi lagi, tentunya yang ditanya masa hidup manusia purba.
“Ooo itu namanya Teori Evolusi dari Darwin Nak.” Jelas Bu Nikmat.
Lalu Bu Nikmat menjelaskan bahwa Teori Darwin tidak berdasar Al Qur’an, artinya manusia dari evolusi Kera. Anggap sebagai pengetahuan tapi bukan keyakinan kebenaran. Jika semisal Teori Darwin benar, tentu di dunia ini sudah tak ada lagi Kera. Ha ha ha……. Kemudian Bu Nikmat mengambil beberapa buku Ensiklopedia Sejarah Manusia dan Hewan Purba. Segera anak anak membuka dan membacanya, karena penasaran.
“Ada yang tahu Dodo?”
Geleng geleng. Dodo adalah binatang sejenis burung seperti campuran ayam dan bebek. Dodo termasuk hewan purba yang hidup di Madagaskar dan sekarang sudah punah.
