Jalan Sore ke Wisata Kota Semarang

Event Spesial

Selesai acara dongeng, kami bertujuh mengajak Bang Ipul keliling Kota Semarang. Bunda Nikmat, dua guru Rumba Mas Jay & Mas Toni, dan empat anak Rumba. Kami berangkat pada pukul 14.30 Wib, meluncur ke Kota Semarang lewat jalur alternative. Karena di Jatingaleh masih sibuk pembangunan jalan layang, untuk menghindari kemacetan kami lewat Sigar Bencah.

Tujuan pertama adalah Lawang Sewu, sebuah gedung tua dengan banyak pintu. Langkah pertama kita masuk pameran ikon Kota Semarang. Ada foto foto dan lukisan ikon Kota Semarang: Gereja Katedral, Gereja Blenduk, Lawang Sewu, Kantor Pos Indonesia. Setelah puas puasin berfoto ria, selanjutnya kami melanjutkan perjalanan ke musium kereta api & berfoto di miniatur kereta api.

Di miniatur kereta api kami dan Bang Ipul berpose sepuasnya. Dalam berbagai gaya:naik lokomotif, tarik lokomotif, dan dorong lokomotif. Perjalanan selanjutnya adalah Gereja Blenduk.

Gereja Blenduk adalah Gereja bangunan Belanda di kawasan kota lama. Di sebelah ada Taman Srigunting dan Pasar seni/ barang antik. Di taman ada banyak aneka kereta kuno dan kostum yang disewakan dengan bayar sukarela. Anak anak mencoba semuanya dan berpose riang gembira.

Gereja Blenduk

Ada sepeda dengan keranjang bunga, kereta dan baju beskap dan sorban. Ada kereta tarik lengkap dengan topi kuno. Ada lagi kereta aneka rupa dan topi topi cantik kaya nonik nonik Belanda. Seru sekali mereka pindah pindah posisi dan adegan.

Pasar seni barang antik

Malam menjelang kami melanjutkan perjalanan ke Simpang Lima. Sebelumnya kami sholat Maghrib dulu di Masjid Raya Baiturrahman Simpang lima. Lalu kami makan malam Tahu Gimbal, salah satu kulineran Kota Semarang. Anak anak sudah tak sabar ingin bermain di lapangan Simpang lima.

Simpang Lima

Di lapangan Simpang lima ada banyak sepeda tandem dan kereta lampu yang disewakan. Anak anak sudah tak sabar ingin mencobanya, memutari bundaran Simpang Lima.

Villa, Vido, Safa dan Via berebut untuk bergandengan dengan Mas Toni. Mas Toni ini guru favorit anak anak. Pingsut deh. Via kalah tak mau mengalah,”Baleni meneh!”

Meski begitu anak anak pada bergantian dengan Mas Jay atau Mas Toni. Malam mulai larut,” ayo pulang”. Kata bunda.

Ey sebelum pulang kita ke pusat oleh oleh Kota Semarang di jalan Pandanaran. Mau tahu seperti apa macamnya? Ada lumpia, wingko babat, bandeng presto, kue moci dll.

Beli oleh oleh khas Semarang

Lihat serunya mereka memilih oleh oleh. Anak anak memilih rambut nenek dan bakpia. Mas mas guru memilih camilan kletikan dan intip Solo. Sedang untuk Bang Ipul sudah dipesankan bandeng presto, wingko babat, dan kue moci.

Perjalanan pulang mengantar Bang Ipul beli tiket, dimobil anak anak masih bercanda habis habisan dengan Bang Ipul. Bang Ipul sampai tertawa kepingkal pingkal karena ditandai dengan bahasa Jawa sementara abangnya kagak ngerti artinya. Ha hahaha.

“Bang nanti kalo pergi, ke Semarang ya.” Pinta Villa sedih saat berpisah.
Baru sehari bersama Bang Ipul, anak anak sudah merasa kehilangan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *